09 Juni 2008

PLEDOI HAMSAR LUBIS

Saya merasa merupakan bagian dari sasaran kritik, Akademisi Menggapai Birokrasi Dapat Menurunkan Mutu Pendidikan. Dengan jelas disebutkan bergelar Doktor dan Profesior. Saya mendapat beasiswa S-2 dan S-3 dari STEI dan dari Dikti. Kini ditugaskan menjabat sebagai Kabag Penelitian. Bagi saya, jabatan hanya sekedar pengabdian, tidak lebih dan tidak kurang. Sejujurnya kukatakan, demi Tuhan aku tuliskan, seandainya boleh memilih, aku akan memilih dosen tetap biasa. Status dosen biasa (tanpa jabatan), menyediakan ruang yang laus bagiku untuk lebih merdeka dalam berfikir dan lebih leluasa dalam berkarya. Kedua kebebasan itu, teramat mahal dan mewah bagiku. Aku ingin berkontribusi pada STEI melalui tulisan untuk menyuarakan STIE ke luar. AKu heran, bingung serta bertanya-tanya, kenapa orang-orang sangat mengincar jabatan. Seolah-olah jabatan itu adalah segalanya baginya. (HL)

3 komentar:

  1. Sebaiknya kritik yang berjudul, AKADEMISI MENGGAPAI BIROKRASI DAPAT MENURUNKAN MUTU PENDIDIKAN, ditampilkan juga di blog ini, agar pembaca tahu persoalan yang ditanggapi. Kalau langsung menurunkan tanggapan pak Hamsar dan Ketua STEI, pembaca jadi bingung, apa sebetulnya yang ditanggapi.

    BalasHapus
  2. Saya termasuk pembaca yang BINGUNG.... Ada apa dengan Pa hamsar
    dan pa Agus.. salig berbalan pantun tetapi objek nya tidak ada...
    Sebaikna naskah yang menjadi sorotan di muat biar semua orang tau dan juga dapat memberikan penilaian siapa yang benar siapa yang salah..
    Atau malah tulisannya yang SALAH ??

    BalasHapus
  3. Pa Djoni, di STIE Indonesia sekarang muncul para tukang pantun buktinya ada 2 orang saling berbalas pantun cuma sayang disayang masalah apa sih ? Kalau jabatan struktural bidang akademik sdh jelas harus dijabat oleh seorang dosen sedangkan administrasi adl tenaga adm. itu sdh jelas. Malah secara lisan saya pernah sampaikan kpd Pa Ketua, cuma aturan mainnya khususnya tenaga adm.belum jelas barangkali.

    BalasHapus

go to up and more to finish