06 Juni 2008

BIROKRASI RPK di Kampus

Tampaknya sudah menjadi kebiasaan di kampusku, menjelang atau habis ujian akhir semester kembali menghadpi masa-masa merepotkan ketika harus mengisi RPK. Mungkin ‘momen’ inilah yang paling tidak disukai oleh setiap mahasiswa. Pagi-pagi sudah harus berada di kampus untuk mengikuti prosedur bimbingan dan pengisian RPK, yang menurut mahasiswa sendiri tidak efisien dan efektif.
Dimulai dari pengambilan RPK dan jadwal perkuliahaan. Seluruh mahasiswa dari program studi dan angkatan berapapun dihararuskan mengambil RPK ke PA dan jadwal perkuliaan di loket bagian pengajaran pada hari jam yang telah dijadwalkan. Setelah itu, dimulai dengan pengisian RPK, yang dibimbing oleh Penasehat Akademik (PA). Setelah mendapat bimbingan, dan persetujuan PA masing-masing program studi, mahasiswa dapat melakukan pembayaran melalui Bank. RPK dan bukti setoran bank harus diverifikasi ke loket bagian keuangan. Setelah selesai proses bagian keuangan dilanjutkan mahasiswa untuk mendaftarkan mata kuliah ke loket bagian pengajaran (konter) yang harus mengantri dan menunggu berjam-jam proses data selesai. Alangkah malangnya bagi mahasiswa kerja sambil kuliah, harus ijin dari kantornya untuk mengurus konter.
Menurut mahasiswa kalau sudah waktunya konter sangat-sangat membosenkan, belum tentu semua mata kuliah yang telah disetujui oleh PA dapat terdaftar ke kelas karena kelas penuh. Kata Dian, Wanti Cs harus menganti mata kuliah, kelas pararel atau menunggu dibuka kelas baru. Itupun belum tentu semua mahasiswa mau karena dosennya tidak favorit. Kalau tidak cocok dengan dosenya lebih baik deposit, atau lebih baik konter belakangan dengan dikenakan sangsi denda tidak jadi masalah. Jika prosedur yang sampai sekarang tetap dijalankan maka peranan dosen PA tidak begitu kelihatan. *** Agung.

1 komentar:

  1. Sistim SKS STEI selalu jadi masalah... Alm Pa Djohan + Pa latif ingin meniru sistim SKS terbuka full sama dengan di amerika. akibatnya mahasiswa jadi acak2-an. Sebetulnya jika dimodifikasi tentu lebih nyaman.. dan mahasiswa tidak perlu pilih2 kelas tapi cukup diberi jatah dan nilai nya diberi bobot sks (seperti sistim paket itu) .Mhs yang sistim paket reltif lebih nyaman terjamin. bukan ?? Ya kedepan pakai paket terus sampe lulus konternya gampang , mhs juga ga repot... Pilih dosen ??? sepertinya ga perlu karena dosen STEI ya kurang lebih nya sama aja..

    BalasHapus

go to up and more to finish